FAQs Cataract
Operasi katarak kurang lebih 15 menit, dapat dilakukan dengan anestesi lokal dan tidak memerlukan rawat inap di rumah sakit.
Operasi katarak tidak bahaya, beberapa faktor risiko memang bisa terjadi seperti infeksi, peradangan, perdarahan dan retina lepas. Tetapi dokter dan tim medis sudah melakukan antisipasi dengan memberikan obat tetes antibiotik mencegah infeksi, dan catatan perawatan pasca operasi. Selain itu akan diberikan obat mencegah peradangan. Sebelum operasi staf juga akan menanyakan penggunaan obat pengencer darah, yang perlu distop sebelum operasi dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter spesialis penyakit dalam untuk mencegah perdarahan. Sebelum operasi dilakukan pemeriksaan retina untuk mengetahui risiko adanya retina detachment yaitu retina lepas.
Operasi katarak tidak sakit, dokter akan memberikan anestesi berupa tetes mata, hanya pada kasus tertentu bisa ditambahkan anestesi lokal dan umum agar pasien nyaman dan tidak sakit.
Pasca operasi katarak hari pertama pasien bisa melakukan aktivitas ringan seperti membaca, melihat handphone dan komputer. Setelah seminggu pasien bisa melakukan olah raga ringan seperti jalan pagi dan jogging. Hanya aktivitas berat dan berenang yang memerlukan waktu sebulan pasca operasi.
Katarak dapat menyebabkan glaukoma sekunder dengan gejala nyeri karena tekanan bola mata tingggi dan buram jika terlewat masak atau keruh dan menyebabkan kebutaan permanen. Segera lakukan operasi sesuai dengan saran dokter mata.
Lebih aman menunggu 3 hari pemulihan pasca operasi untuk memulai mengendarai kendaraan dengan memakai kacamata pelindung.
Intraokular lens (IOL) tidak perlu perawatan khsusus, tidak perlu dilepas seperti soft lens. IOL bertahan di dalam mata seumur hidup dan tidak menyebabkan keluhan mengganjal atau sakit.
Cuci muka dengan air bersih bisa dimulai seminggu setelah operasi.
Gerakan sholat sujud dan ruku’ boleh dikerjakan seminggu pasca operasi.
Tidak ada pantangan makan jika operasi katarak. Kecuali pada orang dengan alergi, diet rendah gula pada pasien diabetes dan rendah garam pada pasien hipertensi.
FAQs Laser Vision Correction
PRK merupakan generasi pertama lasik, kelainan refraksi dikoreksi dengan membentuk kornea menggunakan laser secara langsung. Setelah PRK memerlukan bandage contact lens yaitu soft lens pelindung untuk kenyamanan selama 3-7 hari. Saat ini PRK masih bermanfaat untuk pasien dengan ketebalan kornea yang minim dan tidak bisa dilakukan lasik / smile.
LASIK sebagai generasi kedua, menghilangkan kelainan refraksi dengan membuat flap di permukaan kornea sebelum dilakukan laser untuk koreksi kelainan refraksi. Flap memberikan rasa nyaman pasca Lasik dan tidak memerlukan bandage contact lens seperti PRK. Pemulihan tajam penglihatan juga lebih cepat.
SMILE adalah generasi ketiga LASIK, sayatan smile hanya 2-4mm, pemulihan lebih cepat, tidak ada flap jadi tidak ada risiko flap koyak dan nyaman bagi penderita mata kering.
- Usia sudah 18 tahun
- Ukuran kacamata sudah stabil minimal 2 tahun
- Kornea sehat
- Tidak ada penyakit mata lainnya
Bisa, saat ini ada teknologi lasik untuk Presbyopia Lasik untuk rabun dekat pada orang usia 40 tahun keatas.
Lasik untuk presbyopia dan lasik monovision untuk bebas kacamata baca
Keberhasilan lasik lebih dari 90%
Sama sekali tidak nyeri karena dengan anestesi berupa tetes mata
Sehari setelah lasik/smile tetap bisa aktivitas biasa, seperti didepan komputer, mengendarai mobil/motor maupun mengikuti pelajaran di kelas.
Proses laser untuk flap lasik sekitar 5-8 detik dilanjutkan dengan laser untuk ablasi kelainan refraksi tidak pernah lebih dari 60 detik, sedangkan untuk smile hanya 8-10 detik dengan 1 mesin laser saja.
Sesaat sesudah lasik/smile bisa melihat biasa walau kadang masih merasa sedikit berkabut, berangsur-angsur pandangan akan lebih jernih setelah mendapat obat tetes. Esok hari pasien bisa melihat terang seperti biasa.
Hari pertama sudah boleh mengendarai mobil/motor
Risiko yang mungkin terjadi adalah infeksi, tetapi pengerjaan lasik/smile secara steril dan diberikan obat tetes antibiotik serta catatan perawatan pasca lasik/smile untuk menghindari infeksi.
Pada orang dengan pupil yang lebar ada risiko melihat glare dan halo terutama pada malam hari, dimana gejala seperti melihat lampu menjadi lebih berpendar. Hal ini butuh waktu untuk beradaptasi, namun tidak sampai menimbulkan gangguan aktivitas.
Boleh dengan pembatasan yaitu tidak lebih dari 6 jam untuk mencegah risiko infeksi.
Tidak memakai soft lens selama 2 minggu, tidak memakai lensa kontak keras selama 1 bulan. Tidak memerlukan puasa.
Seminggu setelah lasik/smile boleh cuci muka biasa. Berenang setelah 1 bulan.
FAQs Implantable Collamer Lens
Singkatan dari Implantable Collamer lens, dikenal juga sebagai Phakic IOL, dimana phakic adalah lensa alami kita dan IOL intraocular lens. ICL digunakan untuk bebas kacamata pada rabun jauh termasuk silinder dengan menempatkan ICL didepan lensa alami kita.
Material terbuat dari collagen, lebih lentur dan lunak dari softlens sehingga tidak mengganggu struktur mata.
Efektif koreksi -3.00 D sampai dengan -20.00 D dan silinder 1.00 D hingga 4.00 D.
Pasien hamil dan menyusui. Juga pasien dengan sudut bilik mata sempit.
Tidak bisa, transparan dan terletak dibelakang iris.
Setiap mata akan diukur dan dibuat secara khusus, jika sudah di implan akan stabil. Sangat lembut dan tidak terasa bagi pasien.
Lama operasi 10-15 menit.
Obat tetes sesuai anjuran dokter, lensa tidak perlu dilepas pasang seperti soft lens.Hal penting yang harus diingat tidak boleh kucek mata menghindari komplikasi lensa bergeser dan mengganggu kornea.
FAQs Transplantasi Kornea
Prosedur mengganti kornea yang keruh dengan donor kornea sehat dan jernih.
Tidak, yang diganti hanya lapisan kornea berupa selaput transparan di bagian paling luar mata kita.
Dokter atau rumah sakit akan melakukan permintaan ke bank mata setempat. Di Surabaya bisa melalui Cornea Donation Center Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.
3 metode utama yaitu:
- Penetrating keratoplasty ( seluruh lapisan kornea)
- Anterior lamellar keratoplasty ( hanya lapisan luar kornea)
- Posterior lamellar keratoplasty (hanya lapisan dalam kornea)
Penetrating keratoplasty, teknik mudah, kejernihan baik, tetapi pemulihan dan perawatan lebih lama serta risiko penolakan lebih besar
Anterior lamellar keratoplasty, teknik lebih rumit, pemulihan lebih cepat dan risiko penolakan lebih kecil dari penetrating keratoplasty, tetapi jumlah jahitan sama yaitu 16.
Posterior lamellar keratoplasty, tekniknya lebih sulit, tetapi pemulihan dan risiko penolakan minimal. Tidak memerlukan jahitan untuk menempelkan donor kornea.
Keratoprostesis adalah kornea buatan dengan indikasi kegagalan berulang transplantasi kornea.
Mata merah, silau, berair dan kadang nyeri.
Segera diberikan terapi baik tetes maupun oral.
Pemakaian obat tetes mata rutin sesuai anjuran dokter sangat berperan.
Mata tidak boleh kena air selama 2 minggu pasca operasi, tetes mata sesuai anjuran dokter, jahitan boleh diangkat sesuai kondisi klinis biasanya butuh waktu 6 bulan pasca operasi.
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya keberhasilan mencapai 80%.
Tidak. Transplantasi kornea hanya dilakukan oleh dokter mata yang sudah melalui pendidikan khusus di bidang subspesialisasi kornea.